Senin, 13 September 2010

Hachiko, sebuah inspirasi
Anjing satu ini menginspirasi banyak orang termasuk saya. Anjing yang ditemukan oleh seorang profesor Universitas Tokyo ini, menunjukkan pengabdiannya kepada sang tuan sampai akhir hidupnya.

Awalnya Hachi ditemukan di dekat stasiun kereta Shibuya pada tahun 1924 dan dipelihara oleh sang profesor. setiap hari Hachi mengantar sang profesor untuk berangkat kerja sampai stasiun dan pada sore hari Hachi pergi stasiun untuk menjemput.


Suatu hari pada tahun 1925, Hachi harus menunggu sang profesor sampai larut malam karena sang profesor tidak kunjung datang. Ternyata, memang sang profesor tidak akan pernah lagi datang, karena pada hari itu penyakitnya, cerebral hemorrhage kambuh ketika ia berada di kampus dan menyebabkan kematiannya.

Setelah sang profesor meninggal Hachi diberikan kepada orang lain, namun Hachi sering kabur dan pergi ke rumah sang profesor. Setelah mengetahui bahwa sang profesor tidak lagi berada di rumah itu, Hachi dengan setia menunggu sang profesor di depan stasiun kereta Shibuya, tempat biasanya Hachi mengantar dan menjemput tuannya.

Hachi melakukan penantiannya di stasiun Shibuya sampai sembilan tahun. Selama itu Hachi hidup dari orang-orang yang simpati dengan penantian Hachi. Seorang murid sang profesor yang tertarik dengan Hachi mempelajari dan menulis beberapa artikel tentang Hachi. Sampai suatu waktu, tahun 1932 salah satu artikelnya masuk surat kabar terbesar di Tokyo, sehingga Hachi menjadi terkenal di seluruh Jepang. Hachi mati  pada 1935, ditemukan di jalanan di Shibuya.

Untuk mengenangnya tubuh Hachi di awetkan di National Science Museum of Japan di Ueno, Tokyo. Dan sebuah patung perunggu Hachi dibuat. Cerita Hachi pun masuk dalam buku sekolah dasar di Jepang. Dan pada 2009 dalam nuansa barat kisahnyapun difilmkan berjudul "Hachi: A Dog's Story" sang profesor diperankan oleh Richard Gere, karena menonton film inilah saya mengenal Hachi.



"Anjing kamu!!" ini adalah kalimat makian yang sering kita dengar bukan? Namun setelah mempelajari kisah Hachi, rasanya ada hal-hal yang sangat penting justru dapat kita pelajari dari hidup seekor anjing, yaitu keloyalan kepada tuannya. Anjing setia kepada pemilik atau tuannya, yang memelihara hidupnya. Bukankah hal ini yang sering kali kita manusia tidak lakukan kepada sesama maupun Tuhan kita.

Saya memuji Tuhan untuk karya-Nya, yang memberikan karakter setia kepada anjing. Saya belajar untuk setia kepada Pemelihara dan Pencipta hidup saya dari seekor anjing.

Tuhan kita berbicara melalui anjing, melalui ciptaan-Nya:
Rom 1:19 Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka.
Rom 1:20 Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih.

Mari kita belajar mengenal-Nya dari segenap ciptaan-Nya dan mari belajar setia kepada-Nya :-) Tuhan menyertai!

Jumat, 03 September 2010

Aku mau terus bertumbuh



Aku mau terus bertumbuh!

Tuhan aku tak berdaya, tetapi aku tau Kau Maha Kuasa
Tuhan aku sadar aku hina, tetapi Kau katakan Kau punya rencana

resah, dan ingin sekali menyerah
ingin sekali untuk maju, namun seperti terpaku

godaan datang dengan gaunnya
mendidihkan darah, membangkitkan gairah
menimbulkan tanya "Mengapa tidak?"

sekejap mata, namun menggoda
tumpul akal dibuatnya

di malam gelap gulita, bintang itu bercahaya
menuntun langkah, meredupkan gelisah
itulah rencana-Nya, supaya aku seperti-Nya
rencana indah penghapus gundah dan susah

Tuhan, aku mau terus bertumbuh!